​​​PT PELTON INDONESIA​
Water and Sewage Treatment Specialist
Cooling Treatment Chemical
Perawatan Cooling tower perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya kerugian kerugian yang cukup besar dan pada gilirannya akan menimbulkan permasalahan pada rusaknya peratalan yang mengakibatkan system tidak dapat
dipakai lagi.
​
Hampir diseluruh belahan dunia, cooling tower merupakan salah satu peralatan yang harus dijaga operasionalnya. Terlebih bila lokasi kita berada pada daerah tropis yang sifatnya panas namun juga tingkat kelembaban dan polusi yang tinggi.
​
Masalah yang sering timbul dalam operasional cooling tower adalah korosi, kerak dan tumbuhnya microorganisma. Korosi yang timbul sangat berbahaya baik untuk system perpipaan maupun untuk peralatan yang lainnya seperti cooling tower.
​
Fungsi cooling tower dalam sistem pendinginan adalah untuk menghilangkan panas dari peralatan proses produksi. Pendinginan alat produksi terjadi dengan meningkatnya suhu media pendingin ( air ). Dalam interaksinya sistem media sangat dipengaruhi oleh kenaikan suhu dan beberapa variabel.
​
Masalah yang berpotensial muncul dalam sistem pendinginan adalah : Korosi, deposit kerak, dan pertumbuhan mikrobiologi ( jamur dan lumut ).
​
A. Korosi
Korosi adalah proses elektrokimia, proses anodik yang terjadi dalam sistem dimana beda potensial metal dan keberadaan oksigen yang terlarut dalam media akan membentuk radikal bebas yang sangat reaktif terhadap besi. Kondisi ini akan diperparah oleh keberadaan chemical lain yang terlarut dalam media (air).
​
B. Kerak
Kerak adalah endapan yang melekat dalam sistem perpindahan panas, material endapan yang terlarut dalam air secara specifik dikenal sebagai ‘hardness’. Material atau hardness ini akan membentuk kerak bila konsentrasinya tinggi dan atau temperatur yang cukup tinggi.
​
Semakin tebal kerak yang terbentuk dalam sistem pendingin, maka effisiensi cooling tower akan semakin kecil dan bila dibiarkan tanpa kontrol maka saluran air pendingin akan menjadi buntu.
​
C. Lumpur
Lumpur biasanya terbentuk dari endapan yang tidak dapat membentuk kerak seperti :
- Suspensi dari besi atau garam kesadahan yang terikut dalam air make up.​
- Material organik alami dari air make up.​
- Partikel yang terikut dari udara.​
- Additive organik yang terikut dari process yang rusak.​
- Hasil dari korosi migrasi.
​
D. Mikroorganisma
Sistem pendingin air, biasanya menggunakan sirkulasi dimana kontak dengan udara adalah hal yang utama dalam transfer panas, hal ini memungkinan kontak yang sangat besar dengan spora algae, jamur dan bakteri (mikroorganisma ) dari udara. Adakalanya lumpur dan mikroorganisma bersinergi membentuk endapan tebal pada permukaan basin cooling tower.
​
​
Perawatan cooling tower pada prinsipnya adalah perawatan sistem pendingin, mulai dari tandon air, perpipaan, cooling tower sampai pada cooling point ( pendingin alat produksi ).
​
Perawatan dengan bahan kimia harus diperhatikan aspek keseimbangan antara mencegah pembentukan kerak dengan keberhasilan menahan / mencegah terbentuknya korosi.
​
Penentuan dosis chemical didasar pada total volume system, make up / air yang dikonsumsi, jenis cooling tower, tata letak dan system perpipaan serta analisa air yang dipakai.
​
Adakalanya terbentuk endapan yang berlebihan, hal ini terjadi karena kondisi solid dalam air yang terlalu tinggi. Bila pembentukan lumpur terbentuk pada system terbuka pada bagian sisi dari cooling tower, maka perawatan cukup dengan membersihkan lumpur yang mengendap secara manual.
​
Mikroorganisma dihambat dengan memberikan chemical yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisma tersebut.
(021) 44560255
CALL US NOW